TutorialComunity: Cara Melakukan Riset Keyword

Friday 23 December 2016

Cara Melakukan Riset Keyword

Semua pemilik website pada suatu saat akan menyadari betapa pentingnya keyword dan risetnya.
Terutama saat mereka sudah lelah membuat banyak konten, tapi websitenya masih sepi.
Meskipun sudah di peringkat 1.
Itulah mengapa riset kata kunci merupakan tahapan yang seharusnya dilakukan di awal, ketika website anda baru dibangun.
Bukan ketika mereka sadar websitenya salah.
Oleh karena itu, selamat datang di panduan keyword research.
Ada total 6 bab yang akan mengantarkan anda untuk mengenal prinsip keyword research yang sebenarnya, kemudian menerapkannya ke website anda.

Mengapa keyword research sangat penting?

Saya garis bawahi sangat, karena memang sangat penting.
Coba ingat kembali, apa tujuan anda mempelajari SEO?
Mendapatkan pengunjung…?
Meningkatkan penjualan…?
Atau mendapatkan penghasilan…?
Biasanya sih ketiganya. Dimulai dari mendapatkan pengunjung, kemudian penjualan akan meningkat, dan anda akan mendapatkan penghasilan tambahan.
Sayangnya, tanpa riset kata kunci, semua itu mustahil.
Mengapa?
Ada 3 alasannya.

Disinilah para pemula melakukan kesalahan

Tidak semua keyword itu sama.
Ada keyword yang sering dicari, ada pula yang sepi.
Kalau anda tidak paham dengan keyword research, maka kemungkinan besar anda akan menargetkan kata kunci yang tidak pernah dicari sama sekali.
Itulah yang sering dilakukan.
Mereka membuat konten tanpa peduli dengan keyword, kemudian merasa bangga bahwa websitenya sudah masuk ke halaman satu.
Tapi pengunjungnya tetap sedikit.
Tidak ada perubahan sama sekali.
Percuma kan?
Sudah susah payah membuat konten, tapi ternyata tidak ada yang tertarik.

Dan disinilah para pakar terjebak

Katakanlah Budi punya website yang menjual suatu produk.
Supaya website ini banyak pengunjungnya, Budi menargetkan keyword-keyword dengan volume pencarian yang besar melalui Google Keyword Planner.
Okelah…karena Budi ini pakar SEO, 2 minggu kemudian peringkat 1.
Pengunjung berdatangan…
Tapi ternyata tidak ada yang membeli produk yang ditawarkan.
Kenapa tuh?
Ini penyebabnya:
Budi mengincar kata kunci yang salah.
Yang perlu anda ingat, tujuan dari keyword research bukan hanya untuk menemukan kata kunci dengan jumlah pencarian terbanyak.
Bukan cuma mendatangkan pengunjung.
Melainkan untuk mendatangkan pengunjung yang tepat sasaran.
Kalau anda ingin supaya mereka membeli produk yang anda tawarkan, maka anda harus menargetkan keyword yang digunakan oleh orang yang memang ingin membeli.
Lebih jelasnya kita bahas di BAB 1.

Yang paling parah, ini kesalahan yang diajarkan secara turun-temurun

Bicara tentang riset keyword, biasanya hal yang pertama kali dilakukan adalah membuka Google Keyword Planner. Lalu memasukkan keyword.
Ini tidak benar.
Terutama bagi pemilik website baru.
Kesalahan ini terlalu parah sampai-sampai cara tersebut terus dilakukan dan diajarkan secara turun-temurun kepada pemula. Kacau.
Lihat kasus berikut:
Misalnya Budi punya website yang menjual jasa kursus Bahasa Inggris.
Maka Budi ingin mendapatkan peringkat 1 untuk kata kunci “kursus bahasa inggris”. Kata kunci ini dijadikan sebagai target utama.
Sampai di situ tidak ada masalah.
Ini masalahnya:
Seperti yang dilakukan banyak orang, Budi langsung memasukkan keyword utamanya ke Google Keyword Planner.
Hasil yang didapatkan seperti gambar berikut.
Turunan keyword utama
Selanjutnya apa?
Budi ingin mendapatkan rangking 1 untuk semua kata kunci tersebut.
Oleh karena itu, maka Budi membuat 6 artikel masing-masing menggunakan kata kunci yang ditampilkan dalam gambar tersebut.
Seminggu…dua minggu berlalu…
Ternyata tidak satupun dari artikel tersebut mendapatkan peringkat yang bagus di Google. Lebih parahnya lagi, website Budi bahkan tidak ada di 10 halaman pertama.
Justru websitenya kena penalti!

Apa yang terjadi? Kenapa Budi kena penalti?

Lihat lagi keyword tadi.
Semuanya hampir sama.
Ketika Budi membuat artikel yang masing-masing mengincar keyword tersebut, artikel di websitenya akan jadi mirip semua. Tidak ada variasi.
Akibatnya 2:
Pengunjung akan menganggap website anda dibuat secara asal-asalan, sehingga akan langsung pergi karena tidak mendapatkan informasi yang bagus.
Tidak hanya itu.
Google dan mesin pencari lain akan menganggap website anda “kurus”.
Kita tahu bahwa Google tidak suka website yang kurus, artinya website yang semua halamannya mengincar keyword yang sama. Sehingga isinya juga sama.
Itu sebabnya Budi kena penalti.
Maka dari itu, saya tekankan sebelum kita mulai:
Google Keyword Planner BUKAN tool untuk menemukan kata kunci baru.
Lain kali kalau ada orang yang menyarankan para pemula untuk menggunakan Google Keyword Planner untuk mencari keyword, beritahukan kepada mereka akibatnya.

Materi Panduan Keyword Research

Sekarang, karena anda sudah paham berbagai kesalahan yang dilakukan terkait keyword research, saatnya kita mulai belajar tahapan yang benar. Silahkan mulai dari bab pertama.
Tidak semua keyword memiliki nilai yang sama, ada keyword yang bernilai tinggi, ada pula yang rendah. Dalam bab ini anda akan mempelajari mengapa anda sebaiknya memilih yang nilainya tinggi saja dan bagaimana membedakan setiap keyword berdasarkan search intent-nya.
Bab ini menjelaskan bagaimana anda bisa menggali ratusan hingga ribuan keyword dari beberapa keyword dasar menggunakan bantuan beberapa tool termasuk Google Keyword Planner. Kemudian mencari keyword mana yang tepat untuk anda.
Setiap keyword memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Anda tentunya tidak ingin buang-buang waktu dan biaya untuk mengoptimasi keyword yang sulit. Setelah membaca bab ini, anda akan mengerti bagaimana cara mengetahui tingkat kesulitan banyak keyword sekaligus.
Setelah melakukan riset, kita akan menggunakan keyword tersebut ke dalam website dan konten kita. Dalam bab ini akan dijelaskan keyword mana yang sebaiknya anda gunakan, dan bagaimana cara menggunakannya dengan tepat.
Bab yang secara khusus menjelaskan bagaimana mencari long tail keywords yang memiliki nilai tinggi. Kalau anda belum mengerti tentang LTK, bab ini juga akan menjelaskan pengertiannya dan apa pentingnya menargetkan kata kunci berekor panjang.
Setelah melakukan keyword research dan mengaplikasikannya ke website, tugas anda belum selesai. Secara rutin anda harus memeriksa performa keyword anda untuk mencapai potensi maksimumnya. Dalam bab ini anda akan belajar bagaimana memeriksa performa website anda terhadap keyword melalui Google Analytics.

Sudah siap?